Pada awal bulan november 2010, putri saya yang berusia 2 tahun sakit flu, batuk dan infeksi tenggorokan. Hal ini adalah kedua kalinya secara berturut-turut putri saya sakit. Menurut dokter yang menangani kemungkinan karena tertular pengasuhnya yang saat itu juga sakit batuk, flu dan radang tenggorokan.
Kali kedua sakit, putri saya sangat susah sekali untuk minum obat, beda dengan kali pertama dimana saat pertama kali sakit cuma satu kali saja di paksa minum obat, selanjutnya dengan cara disuapi setelah selesai makan.
Sudah dibujuk-bujuk, bahkan diberi contoh yaitu mulai dari melihat pengasuhnya minum obat dan saya sendiri meminum obat putri saya, tetap saja tidak berhasil sehingga hampir selalu saat minum obat dipengang dan dicekokin obat dengan paksa. Setiap kali minum obat putri saya selalu menangis dan meronta-ronta dengan keras sehingga perlu dua orang untuk memberi obat putri saya. Bahkan saat awal-awal diberi obat putri saya sampai muntah sehingga makanan dan obat yang diberikan keluar lagi.
Saya sudah mencoba mencari dari berbagai sumber bagaimana cara memberikan obat pada anak-anak, banyak sekali para ahli yang mengatakan tidak boleh membuat anak trauma pada obat, salah satu yang membuat trauma adalah dengan cara memaksa. Tapi sudah saya coba berkali-kali saat kali kedua putri saya sakit (berturut-turut setelah sembuh, kemudian sakit lagi) untuk membujuknya tetap tidak berhasil, bahkan berkali-kali dengan memberi contoh tetap tidak berhasil. Sehingga akhirnya saya memutuskan untuk memperkerjakan satu orang baby sitter lagi untuk membantu meminumkan obat.
Mungkin perlu ada penjelasan dari para ahli sebaiknya seperti apa, tapi inilah yang saya alami bagaimana susahnya memberikan obat pada anak-anak. Dan hal ini menjadi dilema buat orang tua dimana apabila tidak dipaksa minum obat, orang tua akan sangat sedih melihat anak kita sakit, akan tetapi bila dipaksa minum obat, orang tua sedih juga melihat anak-anaknya menangis menjerit-jerit dan memohon-mohon.
Saat ini putri saya masih saya beri vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya, memang agak susah, tetapi tidak seperti dahulu saat sakit. Sekarang kalau diberi vitamin tetap harus dengan cara dipaksa tetapi tidak sampai menangis dan menjerit-jerit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar